Saeful Hadi

28. Bersapa dalam Ketulusan, Sehimpun Puisi

Cover Buku

Sebagai sesama makhluk ciptaan Allah, tentu saja semua orang tahu bahwa binatang derajatnya lebih rendah daripada manusia. Pada berbagai aspek, binatang tidaklah memiliki keistimewaan seperti manusia yang dianggap sebagai makhluk yang paling sempurna, misalnya semata-mata mengandalkan naluri tanpa disertai menggunakan otak secara maksimal seperti manusia. Contoh lain bagaimana manusia bisa diatur tingkah lakunya melalui sebuah norma atau hukum, sementara binatang semata-mata naluri sebagai hewan khususnya yang dipelihara oleh manusia. Apalagi bukan binatang peliharaan, tentu sifat liar mereka pasti sangatlah menonjol.

Namun pada sisi lain, ada realita keunikan binatang yang sangat luar biasa dan terkesan nyaris mirip manusia. Sebuah kisah tentang fenomena anjing dalam Kitab Suci Al-Qur’an surat Al-Kahfi, karena kesetiaannya dengan para majikannya sehingga dia pun ikut masuk surga. Kisah tersebut sungguh menginspirasi bahwa “seliar-liarnya” seekor binatang, ternyata mereka memiliki sebuah rasa untuk juga mencintai manusia yang memeliharanya. Banyak cerita hubungan harmonis antara binatang peliharaan dengan majikan yang memeliharanya sering membuat banyak orang simpati dan terkagum-kagum. Salah satu binatang yang menarik khalayak karena penampilannya yang lucu dan tingkah laku yang unik adalah kucing.

Begitu pula yang pengarang alami dengan beberapa ekor kucing yang selama ini menjadi peliharaan di keluarga, baik di keluarga ibu maupun kakak. Sejak masih kecil, keluarga kami sering memelihara kucing, bukan semata-mata karena terpengaruh omongan berbagai pihak bahwa memelihara kucing sering dimudahkan memperoleh rezeki, namun bagi kami saat itu terasa begitu hidup suasana rumah dengan adanya kucing sebagai peliharaan kami sekeluarga. Sering pula, sebelum berangkat ke sekolah, kami walaupun berbeda tempat makan, berbarengan sarapan di pagi hari.

Bersapa dalam ketulusan adalah warna lain bagaimana sebagai sama-sama makhluk ciptaan Allah, manusia dan binatang bisa hidup berdampingan dalam sebuah nuansa damai dan harmonis. Hal tersebut bisa dirasa dan diselami dalam rangkaian bait-bait puisi dalam buku ini bisa menjadi tawaran lembut bahwa harmonis dan damai itu adalah sebuah realita ideal bagi kehidupan. Dan kucing mampu melakukannya! Lalu anda?

Penulis: Saeful Hadi
Tahun Terbit:
Kategori: 7
ISBN: 978-623-09-3984-6
Link Penjualan: -

Buku Lainnya

1. Cahaya Cinta Di Rumah Nesi, Sebuah Antologi Cerpen

2. Membumikan Sosiologi, Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mapel Sosiologi di SMA/MA

3. Cinta Menyapa Jiwa Dalam Kesunyian, Kumpulan Puisi

4. Membangun Karakter Memperkuat Peradaban (Sketsa Pemikiran Penguatan Pendidikan Karakter)

5. Selaksa Nama, Sebuah Antologi Cerpen

6. Pelangi Memeluk Hujan, Sebuah Antologi Puisi

7. Merdeka Dengan Literasi

8. Derai Air Mata Kacong (Kumpulan Cerpen)

9. Diari Guru Literat, Praktik Literasi Demi Anak Negeri

10. Writing Forever, Menulis dalam Asa yang Tak Bertepi

11. Bunga, Cinta Lelah dan Lukisan Sawah

12. Melukis Akhlak Masa Depan, Kumpulan Pentigraf (Cerpen tiga paragraf)

13. Jika Datang Senja

14. Serpihan Lara

15. Ceceran Pena Melawan Korona (Refleksi Kehidupan saat Realisasi Bekerja di Rumah)

16. Saat Daun Warnanya Memudar, Kumpulan Pentigraf Karakter

17. Geliat Literasi Menangkis Corona (Bunga Rampai Catatan Ringan Literasi)

18. Tetesan Olah Pikir Pendidikan

19. Pena Sosiologi versus Korona

20. Celaka Karena Biasa, Kumpulan Pentigraf Karakter

21. Humanisme Literasi

22. Jejak Daring Lorong Putih Abu-abu, Menyelami Dunia Putih Abu-abu saat Pembelajaran Daring

23. Senja Pulang Untuk Kembali, Selaksa Puisi Akrostik

24. Parodi Pentigraf Minyak Goreng

25. Jejak Cinta yang Berserakan

26. Secangkir Kopi di Altar Sawah, Kumpulan Puisi

27. Bersemi dari Pandemi, Sekelumit Refleksi Pembelajaran Daring

29. Humanisme Sastra, Sisi-sisi Kemanusiaan Dunia Sastra

30. Tugu Perbatasan Desa

31. Lukamu bukan untuk Sempurna, Kumpulan Pentigraf

32. Menyulam Rasa di Pelataran Hening, Kumpulan Puisi

33. Senja di Pelataran Sawah, Sehimpun Puisi

34. Nyanyian Merdeka di Keheningan, Sehimpun Puisi Kemerdekaan

35. Sebenarnya tentang Cinta itu, Sehimpun Puisi Romantis

36. Garuda Muda Hebat! (Refleksi Perjuangan Tim Nasional U-23 Indonesia)

37. Seumpama Rasa Kembali Menyapa, Sehimpun Puisi

38. Rindu yang tak Pernah Sampai, Kumpulan cerpen