Inilah yang dilakukan dengan tepat dan sangat baik oleh Saeful Hadi. Guru SMAN 2 Banjar, Jawa Barat, ini melemparkan sebuah kritik sosial yang membuat siapa pun yang membaca buku ini campur aduk. Satu yang pasti: semua kritik yang tersaji lewat pentigraf-pentigraf Saeful Hadi di buku ini sebenarnya ialah sebuah fakta.
Dia mewakili suara masyarakat kecil ketika minyak goreng begitu sulit didapat dan harganya melambung tinggi. Suara-suara tersebut dikemas lewat pentigraf yang kental dengan humor-humor satire.
Saya seolah diajak merenungkan kembali kalimat terkenal milik sastrawan Seno Gumirah Ajidharma: ”Ketika suara
dibungkam, sastra harus bicara!”
Saeful Hadi melakukannya dengan segala kekuatannya sebagai seorang pendidik, sebagai seorang pengamat sosial, sebagai seorang ahli sosiologi, dan sebagai rakyat. Dia tidak berpihak pada siapasiapa. Hanya pada kebenaran itu sendiri. Baca saja sendiri, renungkan dalam-dalam tiap pentigraf di buku ini, dan Anda akan merasakan apa yang saya tulis di pengantar ini. Tabik!
Eko Prasetyo Pemimpin Redaksi MediaGuru & Majalah Literasi
Penulis: | Saeful Hadi |
Tahun Terbit: | |
Kategori: | 7 |
ISBN: | 978-623-337-776-8 |
Link Penjualan: | - |